Hi teman-teman!! Kali ini saya akan menjelaskan cara-cara mengkonfigurasi IPv4 statis dan rute default pada Cisco Packet Tracer. Pada kali ini saya akan menggunakan skenario yang sudah tersedia dari Cisco Network Academy yaitu 6.2.2.4 Packet Tracer - Configuring IPv4 Static and Default Routes. Saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dan melakukan perintah-perintah yang ada pada skenario ini.
Pada foto diatas terdapat tabel yang isinya alamat IPv4, subnet mask, default gateway pada masing-masing router, dari routerR1-R3, dan juga PC dari PC1- PC3. Oiya pada skenario di- atas bahasa yang digunakan adalah bahasa inggris, jadi saya akan menerjemahkan maksud dari perintah yang disuruh, agar para pembaca mudah mengerti.
Objektif
Ø Bagian 1: Memeriksa Jaringan dan Mengevaluasi Kebutuhan untuk Perutean Statis
Ø Bagian 2: Mengkonfigurasi Rute Statis dan Default
Ø Bagian 3: Verifikasi Konektivitas
Latar Belakang
Dalam aktivitas ini, anda akan mengonfigurasi rute statis dan default. Rute statis adalah rute yang dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan untuk membuat rute yang andal dan aman. Ada empat rute statis berbeda yang digunakan dalam kegiatan ini: rute statis rekursif, rute statis yang dilekatkan secara langsung, rute statis yang sepenuhnya ditentukan, dan rute default.
Bagian 1: Memeriksa Jaringan dan Mengevaluasi Kebutuhan untuk Perutean Statis
a. Melihat diagram topologi, berapa banyak jaringan yang ada secara total? Ada 5
Foto diatas menunjukkan banyaknya jaringan pada topologi.
b. Berapa banyak jaringan yang terhubung langsung ke R1, R2, dan R3?
R1 ada 2, R2 ada 3, dan R3 ada 2
c. Berapa banyak rute statis yang dibutuhkan oleh setiap router untuk menjangkau jaringan yang tidak terhubung secara langsung?
Pada R1 dan R3 ada 3 jaringan yang membutuhkan rute statis. R2 hanya membutuhkan 2 jaringan yang membutuhkan rute statis.
d. Uji konektivitas ke LAN R2 dan R3 dengan melakukan ping PC2 dan PC3 dari PC1.
Kenapa kamu tidak berhasil? Karena belum di konfigurasi rute-rute yang menghubungkan ke tiga routertersebut. Bagian 2: Mengkonfigurasi Rute Statis dan Default
Langkah 1: Konfigurasikan rute statis rekursif di R1.
a. Apa itu rute statis rekursif?
Adalah enyisipan pada tabel routing.
b. Mengapa rute statis rekursif membutuhkan dua pencarian tabel routing?
Agar dapat terhubung dari router ke router lainnya.
c. Konfigurasikan rute statis rekursif ke setiap jaringan yang tidak terhubung langsung ke R1, termasuk tautan WAN antara R2 dan R3.
R1>en → untuk memasukki user exec mode prompt
R1# → mode user exec mode prompt
R1#confi t →untuk memasukki global configuration commands
R1(config)# → mode global configuration commands
R1(config)# ip route 172.31.0.0 255.255.255.0 172.31.1.193 → untuk mengkonfigurasi sintak rute statis.
- IP route = perintah rute statis.
- 172.31.0.0 = alamat ip awal
- 255.255.255.0 = subnet mask dari ip awal
- 172.31.1.193 = alamat ip tujuan.
R1(config)#end →untuk mengakhiri mode global configuration commands.
Jika kalian memasukkan perintah “end”, kalian perlu tekan enter 2x untuk memasukki user exec mode prompt.
Untuk melihat ip pada router dengan cara
R1#show ip route
Lalu lakukanlah caranya sama dengan yang tadi, tetapi kita mengonfigurasi ke ip di bawah ini
- 172.31.1.196 255.255.255.252 172.31.1.193
- 172.31.1.128 255.255.255.192 172.31.1.193
Jika sudah maka masukkan perintah ini
R1#show ip route static → untuk melihat rute ip yang sudah menjadi statis
d. Uji konektivitas ke R2 LAN dan ping alamat IP PC2 dan PC3.
Tetap tidak bisa karena R2 dan R3 belum terkonfigurasi rute statisnya ke R1.
Langkah 2: Mengapa Anda tidak berhasil? Konfigurasikan rute statis yang terhubung langsung pada R2. a. Bagaimana sebuah rute statis yang terhubung langsung berbeda dari rute statis rekursif? Rute statis yang sudah terhubung bakal bergantung pada suatu interface, rute statis rekursif memakai IP address dari next-hop router.
Konfigurasikan rute statis yang terhubung langsung dari R2 ke setiap jaringan yang tidak terhubung secara langsung
Cara konfigurasinya sama seperti di Bagian 1, dilangkah 1. Tetapi disini kita akan mengonfigurasi dari IP address ke serial port. Caranya seperti di bawah ini.
- R2(config)#ip route 172.31.1.0 255.255.255.128 Serial 0/0/0
- R2(config)#ip route 172.31.1.128 255.255.255.192 Serial0/0/1
Jika sudah kalian masukkan perintah “end”, lalu tekan enter 2x
Jika sudah kalian masukkan perintah “show ip route” untuk melihat IP yang kita konfigurasi tadi sudah menjadi rute statis.
a. Perintah mana yang hanya menampilkan jaringan yang terhubung secara langsung?
“show ip route connected”
b. Perintah mana yang hanya menampilkan rute statis yang terdaftar di tabel routing?
“show ip route static”
c. Saat melihat seluruh tabel routing, bagaimana Anda dapat membedakan antara rute statis yang terhubung langsung dan jaringan yang terhubung langsung?
Disamping tabel routing terdapat sebuah lambang atau singkatan dari status dari jaringan tsb. S itu adalah “static” dan C itu adalah “connected”.
Langkah 3: Konfigurasikan rute default pada R3.
a. Bagaimana rute default berbeda dari rute statis biasa?
Rute default merupakan jaringan yang biasa digunakan ketika tidak ada rute lain yang di ketahui untuk jaringan
Konfigurasi rute default pada R3 sehingga setiap jaringan tidak terhubung secara langsung dapat dijangkau.
Cara konfigurasinya sama seperti di Bagian 1, dilangkah 1. Tetapi disini kita akan mengonfigurasi dari IPaddress ke serial port 0/0/1. Caranya seperti di bawah ini.
R3(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial0/0/1
"S* 0.0.0.0 is directly connected, Serial 0/0/1"
Langkah 4: Mendokumentasikan perintah untuk rute yang ditentukan sepenuhnya.
Catatan: Packet Tracer saat ini tidak mendukung konfigurasi rute statis yang ditentukan sepenuhnya. Oleh karena itu, dalam langkah ini, dokumen konfigurasi untuk rute yang ditentukan sepenuhnya.
a. Jelaskan rute yang sepenuhnya ditentukan. Perintah mana yang menyediakan rute statis yang sepenuhnya ditentukan dari R3 ke R2 LAN?
R3(config)#ip route 172.31.0.0 255.255.255.0 s0/0/1 172.31.1.197
b. Tulis rute yang sepenuhnya ditentukan dari R3 ke jaringan antara R2 dan R1. Jangan konfigurasikan rute; hitung saja.
R3(config)#ip route 172.31.1.192 255.255.255.0 s0/0/1 172.31.1.197
c. Tulis rute statis yang sepenuhnya ditentukan dari R3 ke LAN R1. Jangan konfigurasikan rute; hitung saja.
R3(config)# ip route 172.31.1.0 255.255.255.128 s0/0/1 172.31.1.197
Langkah 5: Verifikasi konfigurasi rute statis. Gunakan perintah pertunjukan yang sesuai untuk memverifikasi konfigurasi yang benar. Perintah manakah yang dapat Anda gunakan untuk memverifikasi bahwa rute statis dikonfigurasi dengan benar?
"show ip route, dan show ip route static"
Bagian 3: Verifikasi Konektivitas
Setiap perangkat sekarang harus dapat melakukan ping ke setiap perangkat lain. Jika tidak, tinjau konfigurasi rute statis dan default Anda.
Disini saya akan ping dari PC-1 ke PC-2 dan PC-3 menggunakan IP address yang sudah tertera pada tabel skenario
Difoto atas menunjukkan bahwa saya sukses melakukan ping antar PC-1 ke PC-2 dan PC-3.
Jika kalian sudah menyelesaikan semua itu maka akan ada poin yang menunjukkan kalian sudah sampai sejauh apa tentang konfigurasi jaringan. Contohnya seperti ini
Jika kalian teman-teman ingin mencoba mengkonfigurasi jaringan seperti diatas, kalian hanya perlu membukawebsite ini https://ccnav6.com/2-2-2-4-packet-tracer-configuring-ipv4-static-default-routes-instructions-answers. Di website tsb sudah terdapat jawaban dari skenarionya, dan terdapat file PKA (sistem penilaian pada file tsb)
Sekian dari saya jika ada kesalahan mohon di maafkan. Terima Kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar